Wednesday, February 23, 2022

Selamat kepada Ananda Suhela Desta Faradina Mustika Halwa kelas 6 yang telah LULUS Uji Tahfidz 1Juz 1xDuduk Juz 1 pada hari Rabu, 23 Februari 2022 dengan Nilai A "Jayyid"

 


Selamat kepada Ananda Suhela Desta Faradina Mustika Halwa kelas 6 yang telah LULUS Uji Tahfidz 1Juz 1xDuduk Juz 1 pada hari Rabu, 23 Februari  2022 dengan Nilai A "Jayyid"

Friday, February 18, 2022

INSPIRASI JUM'AT Bersabar dan Bersyukur Menyempurnakan Iman

 


Perkataan sabar yang sering dijumpai di masyarakat. Ketika ada musibah, maka bersabarlah, itu sering disampaikan seseorang pada orang yang mengalami musibah. Maka sabar kita artikan sebagai sikap Tabah menjalani penderitaan saat menghadapi kejadian yang sulit (musibah, sesuatu yang masih dicari jalan keluarnya dan lain lain).

Istilah sabar ini muncul seratus kali dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Rasulullah. Seperti firman Allah, "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan beritakanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, ( yaitu ) orang-orang yang ditimpa musibah, mereka mengucapkan, " Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.' Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." ( QS. al-Baqarah : 155-157 ).


Seorang guru berkata, "Barangsiapa tidak memperkuat kesabaran untuk menghadapi kesulitan hidup, ia menjadi lemah." Dan, " Kesabaran bagi iman adalah seperti kepala bagi tubuh. Barangsiapa tidak mempunyai kesabaran, berarti tidak mempunyai iman."


Kesabaran dalam kehidupan sehari-hari menjadi kunci penting, tanpa hal ini akan menimbulkan banyak masalah. Satu jam kita bersikap sabar, akan mendapatkan kebahagiaan yang panjang dan jika dalam satu jam nafsu amarah menguasainya akan mengakibatkan kesedihan yang panjang. Sikap sabar bisa menjadikan tameng dalam masa kesulitan dan kemiskinan. Bagaimana kita harus bersikap agar menjadi seorang muslim yang baik? Pertama, berjuang demi iman dan agama. Kedua, sederhana dalam gaya hidup dan ketiga, sabar dalam kesulitan.


Kesabaran seseorang akan dibalas dengan kebaikan, jika orang yang bersabar itu tidak menceritakan kesabarannya pada orang lain dan tidak merusaknya dengan riya'. Seorang pemimpin yang mempunyai kesabaran yang tinggi, in syaa Allah akan selalu menemukan jalan keluar saat menghadapi masalah. Di samping itu dalam kehidupan sehari-hari hendaknya bergaya hidup sederhana, seperti yang telah dicontohkan Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz. Dengan sikap tersebut, persoalan dapat diurai dengan detail sehingga akan ketemu solusinya. Gaya hidup sederhana akan menjadikan tameng untuk tidak menjadi bermegah-megahan yang menuruti hawa nafsu, secara otomatis paling tidak akan menghindari pemanfaatan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.


Akan lebih sempurna jika sikap sabar ini terus diikuti dengan sikap syukur. Ada banyak ayat al-Qur'an yang berisi tentang keutamaan dan keistimewaan syukur, seperti pada QS. al-Baqarah : 152, "Kemudian Kami memaafkan kamu setelah itu, agar kamu bersyukur. " QS. ali-Imran : 144, " Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik kebelakang ( murtad )? Barangsiapa berbalik kebelakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikitpun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur."


Orang bersyukur adalah yang meyakini bahwa tidak ada yang memberi nikmat kecuali Allah. Jika seseorang menyadari bahwa nikmat yang diterima adalah berasal pemberian Allah, maka akan muncul kegembiraan dalam hati dan merasa senantiasa bersama Allah. Dengan begitu kita akan bersemangat melakukan apapun yang akan melahirkan sikap syukur, baik dengan hati, mulut dan organ tubuh.


Syukur dengan hati adalah selalu menghadirkan zikir dan tidak pernah lupa kepada-Nya. Adapun syukur dengan mulut adalah menampakkan kebahagiaan atas karunia Allah dengan pujian kepada-Nya. Syukur organ tubuh adalah memanfaatkan nikmat yg diberikan dengan menjaga diri dari kemaksiatan. Menjaga mata dan telinga terhadap perbuatan maksiat.


Dikisahkan Rasulullah pernah bertanya kepada seorang sahabat, " Bagaima kabarmu pagi ini ? Orang itu menjawab , " baik " Rasulullah mengulangi pertanyaannya dan sahabat itu pun mengulangi jawabannya, sehingga pada kali ketiga ia menjawab, " Baik. Segala puji hanya milik Allah Swt dan aku bersyukur pada-Nya." Lalu Rasulullah menjawab, " Inilah yang aku maksudkan darimu."


Bahwa setiap saat kita bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya, adalah keharusan seorang hamba. Nikmat dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya tidak akan bisa dihitung karena banyaknya.


Sabar dari berbagai macam jenisnya adalah puncak dalam ubudiyah. Bahwa sabar adalah setengah bagian dari iman, sementara setengah bagian yang lain adalah syukur. Semoga kita termasuk hamba yg teguh dalam sikap sabar dan selalu mudah bersyukur kepad Allah Swt karena nikmat-nikmat-Nya.


Tuesday, February 15, 2022

Buruan daftar Kuota Terbatas "Ayo bergabung bersama kami MI Terpadu Nurul Amal Parang"

 



Masih Bingung Putra Putrinya Akan di Sekolahkan Kemana?


Tidak Perlu Khawatir....!!!

Kami Madrasah Ibtidaiyah Terpadu Nurul Amal Parang 

akan memberikan solusi yang terbaik


Mari bergabung Bersama Kami

MI Terpadu Nurul Amal Parang


GELOMBANG 1 02 FEBRUARI - 19 MARET 2022


SEGERA DAFTAR KUOTA TERBATAS


Info kontak

Hanik Atul Musaropah (0857 0875 9400)

atau klik di bawah ini untuk chat









Friday, February 11, 2022

INSPIRASI JUM'AT Memaknai Kehidupan yang Fana dengan Gaya Hidup Islami

 


Manusia diciptakan Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi. Sebagai khalifah, manusia tentu memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat. Allah SWT menganugerahi manusia suatu kemampuan yang tidak dimiliki makhluk lain, yaitu kemampuan berpikir dan kemampuan fisik. Hal itu dimaksudkan untuk membantu manusia dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai khalifah di bumi. Dengan kemampuan berpikirnya, manusia dapat membedakan hal-hal yang baik dan buruk di dalam kehidupan yang fana ini. Dengan anugerah tersebut manusia dalam kesehariannya dapat mengambil yang bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain, serta mampu mencegah sesuatu yang dapat berakibat buruk bagi dirinya juga orang lain. Sedangkan kemampuan fisik yang dimiliknya, manusia dapat berusaha dan bekerja untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya.


Dalam kehidupan manusia sehari-hari islam hadir untuk mengatur kehidupan manusia di dunia fana ini, dengan berlandaskan pada kitab suci Al-Qur’an yang turun sebagai kitab suci untuk seluruh umat manusia dari awal peradaban manusia hingga kelak pada hari akhir zaman. Allah adalah satu – satunya Tuhan yang disembah oleh umat manusia, dan Nabi Muhammad adalah salah satu utusan dari Allah untuk mengarahkan umat manusia kepada jalan yang benar. Islam menyebar secara luas, baik itu dalam ilmu pengetahuannya hingga aturan-aturan yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad ke seluruh penjuru dunia.


Saat kita ditanya apa artinya Islam, maka kita jawab “Islam artinya damai”. Saat  kita ditanya apa itu agama. Maka jawabnya, “Agama adalah ilmu yang mengajarkan sistem atau metode dalam hidup di dunia”. Saat kita ditanya apa hakikat ajaran agama Islam, maka kita jawab dalam satu kalimat singkat, yaitu “Ajaran Ke-Esaan Ilahi”, atau “Ajaran Tauhid”. Dan saat kita ditanya hubungan antara ajaran Islam dan kehidupan, maka uraiannya akan panjang dan meluas, seluas kehidupan yang tak bertepi.


Ada dua hal yang umumnya dicari oleh manusia dalam kehidupan ini. Yang pertama ialah kebaikan (al-khair) dan yang kedua ialah kebahagiaan (as-sa’adah). Dua hal tersebut yang harus dipenuhi oleh manusia yang menginginkan kehidupan yang sempurna dan luar biasa. Walaupun pada kenyataannya tidak ada yang sempurna dan luar biasa di dunia ini kecuali Allah SWT. Jika dua hal tersebut terpenuhi dalam setiap perjalanan hidup manusia, jelas akan membuat manusia merasakan ketentraman lahir dan batin. Hanya saja, untuk mewujudkan kedua hal tersebut memang bukanlah sesuatu yang mudah. Masing-masing orang mempunyai pandangan yang berbeda ketika memahami hakikat keduanya, perbedaan inilah yang mendasari munculnya bermacam ragam gaya hidup manusia.


Perbedaan cara pandang yang akhirnya menjadi perbedaan persepsi itu memunculkan beragam cara hidup atau yang lebih populer disebut sebagai perbedaan gaya hidup. Bagi umat muslim, gaya hidup setiap individu telah diatur oleh Allah dan Rasul-Nya melalui Al Qur’an dan As Sunnah. Keduanya adalah penuntun yang paling tepat untuk menuju ke arah jalan yang lebih lurus. Namun, seiring perkembangan zaman sepertinya telah mengubah sebagian besar kaum muslim dalam memahami tuntunan dalam menjalani hidup. Saat ini sebagian orang memang bergaya hedonis, suka berfoya foya dan hanya memikirkan kepentingan duniawi saja. Sungguh hal tersebut sangat bertentangan dengan gaya hidup sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.


Dalam pandangan Islam gaya hidup dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, pertama gaya hidup Islami dan kedua gaya hidup jahili. Gaya hidup Islami mempunyai landasan yang mutlak dan kuat, yaitu tauhid. Inilah gaya hidup orang beriman. Adapun gaya hidup jahili, landasannya bersifat relatif dan rapuh penuh dengan nuansa kesyirikan, inilah gaya hidup orang kafir. Setiap individu muslim sudah menjadi keharusan baginya untuk memilih gaya hidup Islami dalam menjalani hidup dan kehidupannya. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT berikut ini yang artinya:


قُلۡ هَٰذِهِۦ سَبِيلِيٓ أَدۡعُوٓاْ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِيۖ وَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِينَ 


“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)


Berdasarkan arti ayat tersebut, jelaslah bahwa bergaya hidup Islami hukumnya wajib bagi setiap muslim, dan gaya hidup jahili adalah haram hukumnya. Hanya saja dalam kenyataan justru membuat kita sangat prihatin, sebab justru gaya hidup jahili yang diharamkan itulah yang mendominasi sebagian besar gaya hidup umat Islam. Fenomena ini persis seperti yang pernah disinyalir oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda:


“Tidak akan terjadi kiamat sebelum umatku mengikuti jejak umat beberapa abad sebelumnya, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta”. Ditanyakan kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, mengikuti orang Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka?”. (HR. al-Bukhari dari Abu Hurairah, shahih)


Berikut ini adalah beberapa Prinsip Gaya Hidup Islami yang Diridhai Allah :


Berniat Untuk Ibadah.

Dalam menjalankan suatu hal di dunia ini, baik untuk hal yang berbau modern ataupun konvensional semuanya harus dilandasi dengan niat ibadah kepada Allah.


Baik dan Pantas

Segala gaya yang dapat dilakukan dalam kehidupan harus berlandaskan pada dasar baik dan pantas, dalam arti harus sesuai dengan syariat, akal sehat, serta adat istiadat.


Halal dan Thayib

Segala hal yang dikenakan untuk menunjang gaya hidup harus bersifat halal secara hukum islam, serta thayib atau tidak akan merugikan atau menyakiti siapa pun.


Tanpa Kebohongan

Kehidupan dalam Islam sangat dilarang mengandung kebohongan, semua orang harus memiliki kejujuran sebagai dasar utama dalam menjalani kehidupan duniawi.


Tidak Berlebihan

Gaya hidup islami juga melarang seseorang untuk bersikap berlebihan, sebab hal tersebut hanya akan merugikan diri sendiri dan orang orang disekitarnya. Allah tidak menyukai orang orang yang gemar memubadzirkan sesuatu.


Berpola hidup sederhana harus dibudayakan dan dilakukan untuk umat Islam. Tak terkecuali di lingkungan terdekat kita dan keluarga kita. Kalau orang tua memberikan contoh pada anak-anaknya tentang kesederhanaan, maka anak akan terjaga dari merasa dirinya lebih dari orang lain, tidak senang dengan kemewahan, dan mampu mengendalikan diri dari hidup bermewah-mewah. Sederhana adalah suatu keindahan. Mengapa? Karena seseorang yang sederhana akan mudah melepaskan diri dari kesombongan dan lebih mudah merasakan penderitaan orang lain. Jadi, bagi orang yang merasa penampilannya kurang indah, perindahlah dengan kesederhanaan. Sederhana adalah buah dari kekuatan mengendalikan keinginan.


Dalam Islam, kaya itu bukan hal yang dilarang, bahkan dianjurkan. Perintah zakat bisa dipenuhi kalau kita punya harta, demikian pula perintah haji dan banyak kebaikan lainnya bergantung pada kekayaan. Yang dilarang itu adalah berlebih-lebihan dan bermewah-mewahan. Hal tersbut bukan berarti mengajak untuk miskin, tapi mengajak agar kita berhati-hati dengan keinginan hidup mewah. Satu hal yang penting, ternyata di negara manapun orang yang bersahaja itu lebih disegani, lebih dihormati daripada orang yang bergelimang kemewahan.


Nabi Muhammad adalah sosok yang sangat sederhana. Walaupun harta beliau sangat banyak, rumah beliau sangatlah sederhana, tidak ada singgasana, tidak ada mahkota walaupun jika beliau mau hal itu akan sangatlah mudah beliau dapatkan. Lalu, untuk apa Nabi Muhammad memiliki harta? Beliau menggunakan harta tersebut untuk menyebarkan risalah Islam, berdakwah, membantu fakir miskin, dan memberdayakan orang-orang yang lemah. Dari apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, kita harus kaya dan harus mendistribusikan kekayaan tersebut kepada orang lain sebanyak-banyaknya, terutama untuk orang terdekat.


Maka, bila kita memiliki uang dan kebutuhan keluarga telah terpenuhi, bersihkan dari hak orang lain dengan berzakat. Kalau masih ada lebih, maka siapkan untuk kerabat yang membutuhkan. Kekayaan kita harus dapat dinikmati banyak orang. Sederhana dan tidak berlebihan akan menjadikan kita memiliki anggaran berlebih untuk ibadah, untuk meningkatkan kemampuan kita beramal saleh menolong sesama. Bukankah perilaku hemat dan hidup sederhana akan membantu dan meringankan kita di masa depan? Pentingnya hidup hemat dan kesederhanaan merupakan langkah terbaik yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.


Kita harus ingat bahwa Allah menunjuk kita sebagai khalifah di muka bumi


وَهُوَ ٱلَّذِي جَعَلَكُمۡ خَلَٰٓئِفَ ٱلۡأَرۡضِ وَرَفَعَ بَعۡضَكُمۡ فَوۡقَ بَعۡضٖ دَرَجَٰتٖ لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ ٱلۡعِقَابِ وَإِنَّهُۥ لَغَفُورٞ رَّحِيمُۢ 


“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [QS. Al-An’am:165]


Setiap Muslim adalah pelayan bagi bumi, dan Islam adalah agama yang adil. Kita harus berusaha untuk hidup dalam keselarasan dan kesederhaaan agar ketenangan jiwa dan ketentraman selalu dalam hati kita yang Insyaa Allah akan membawa kita lebih dekat kepada Allah. Hidup hanya sekali gunakan hidup untuk kebaikan dan kebermanfaatan untuk orang lain. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang beruntung. Wallahu alam bishawab

Friday, February 4, 2022

INSPIRASI JUM'AT Mendidik Anak dengan Doa


 

Tidak ada redaksi yang lebih baik dibandingkan redaksi doa yang diajarkan dalam Alquran dan Hadits.

“Rabbanâ hablanâ min azwâjinâ wa dzurriyyâtinâ qurrata a‟yun, waj‟alnâ lil muttaqîna imâmâ”

(Wahai Rabb kami, karuniakanlah pada kami pasangan dan keturunan yang menyejukkan pandangan mata. Serta jadikanlah kami imam bagi kaum muttaqin). (Q.s. Al-Furqan: 74).


Seberapa Besar Sih Kekuatan Doa?

Sebesar apapun usaha orangtua dalam merawat, mendidik, menyekolahkan dan mengarahkan anaknya, andaikan Allah ta’ala tidak berkenan untuk menjadikannya anak salih, niscaya ia tidak akan pernah menjadi anak salih. Hal ini menunjukkan betapa besar kekuasaan Allah dan betapa kecilnya kekuatan kita. Ini jelas memotivasi kita untuk lebih membangun ketergantungan dan rasa tawakkal kita kepada Allah jalla wa ‘ala. Dengan cara, antara lain, memperbanyak menghiba, merintih, memohon bantuan dan pertolongan dari Allah dalam segala sesuatu, terutama dalam hal mendidik anak.


Secara khusus, doa orangtua untuk anaknya begitu spesial. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan hal itu dalam sabdanya,

ثَلَازُ دَعَىَاخٍ هُسِرَجَاتَاخْ لَا شَكَّ فِيهِيَّ دَعِىَجُ الْىَالِدِ وَدَعِىَجُ الْوُسَافِسِ وَدَعِىَجُ الْوَظْلُىمِ

“Tiga doa yang akan dikabulkan tanpa ada keraguan sedikitpun. Doa orangtua, doa musafir dan doa orang yang dizalimi”. (HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah radhiyallahu‟anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).


Sejak Kapan Kita Mendoakan Anak Kita?

Sejak Anda melakukan proses hubungan suami istri telah disyariatkan untuk berdoa demi kesalihan anak Anda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

إِىَّ أَحَدَكُنِ إِذَا أَذَى أَ لَُِ وَقَالَ: “تِسِنِ اللَّ اللَّهُنَّ جَ ثٌِِّ اٌَ الشَّيِطَاىَ وَجَ ةٌِِّ الشَّيِطَاىَ هَا

زَشَقْرَ اٌَ” فَسُشِقَا وَلَدّا لَنِ يَضُسَّ الشَّيِطَاىُ

“Jika salah seorang dari kalian sebelum bersetubuh dengan istrinya ia membaca “Bismillah, allôhumma jannibnasy syaithôn wa jannibisy syaithôna mâ rozaqtanâ” (Dengan nama Allah. Ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan pada kami), lalu mereka berdua dikaruniai anak; niscaya setan tidak akan bisa mencelakakannya”. Hadits riwayat Bukhari (hal. 668 no. 3271) dan Muslim (X/246 no. 3519) dari Ibnu Abbas.


Ketika anak telah berada di kandungan pun jangan pernah lekang untuk menengadahkan tangan dan menghadapkan diri kepada Allah, memohon agar kelak keturunan yang lahir ini menjadi generasi yang baik. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam mencontohkan,

زَبِّ ةَُِ لِي هِيَ الصَّالِحِينَ

“Wahai Rabbi, anugerahkanlah kepadaku (anak) yang termasuk orang-orang salih”. (Q.s. Ash-Shâffât: 100).

Nabi Zakariya ‘alaihis salam juga demikian,

زَبِّ ةَُِ لِي هِيِ لَدُ كًَِ ذُزِّيَّحً طَيِّثَحً إِ كًََّ سَوِيعُ الدُّعَاءِ

“Ya Rabbi, berilah aku dari sisiMu keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. (Q.s. Ali Imran: 38).


Setelah lahir hingga anak dewasa sekalipun, kawal dan iringilah terus dengan doa. Pilihlah waktu-waktu yang mustajab. Antara azan dengan iqamah, dalam sujud dan di sepertiga malam terakhir misalnya. Bahkan tidak ada salahnya ketika berdoa, Anda perdengarkan doa tersebut di hadapan anak Anda. Selain untuk mengajarkan doa-doa nabawi tersebut, juga agar dia melihat dan memahami betapa besar harapan Anda agar dia menjadi anak salih.


Awas, Hati-hati!

Doa orang tua itu mustajab, baik doa tersebut bermuatan baik maupun buruk. Maka berhatihatilah wahai para orangtua. Terkadang ketika Anda marah, tanpa terasa terlepas kata-kata yang kurang baik terhadap anak Anda, lalu Allah mengabulkan ucapan tersebut, akibatnya Anda menyesal seumur hidup.

Dikisahkan ada seorang yang mengadu kepada Imam Ibn al-Mubarak mengeluhkan tentang anaknya yang durhaka. Beliau bertanya, “Apakah engkau pernah mendoakan tidak baik untuknya?”.

“Ya” sahutnya. “Engkau sendiri yang merusak anakmu” pungkas sang Imam.

Wednesday, February 2, 2022

Selamat kepada Ananda Aisyah Rani Kansa Maulidha kelas 4 yg telah LULUS Uji Tahfidz 1Juz 1xDuduk Juz 30

 


Selamat kepada Ananda Aisyah Rani Kansa Maulidha kelas 4 yg telah LULUS Uji Tahfidz 1Juz 1xDuduk Juz 30 pada hari Rabu, 2 Februari'22 dengan Nilai A "Jayyid"👍🏻

Dengan demikian, ananda Telah Hafal 1 Juz Alqur'an.


Semoga Hafalan Alqur'annya Terus Terjaga, Diamalkan dan Berkah Dunia Akhirat...Aamiin🤲🏻


Salam Semangat Menghafal & Makin Cinta Alqur'an

📖Qur'an Center MITNA📖

Selamat kepada Ananda Nabil Azka Rifai Dhiya Ulhaq kelas 5 yg telah LULUS Uji Tahfidz 1Juz 1xDuduk Juz 8

 


Selamat kepada Ananda Nabil Azka Rifai Dhiya Ulhaq kelas 5 yg telah LULUS Uji Tahfidz 1Juz 1xDuduk Juz 8 pada hari Rabu, 2 Februari '22 dengan Nilai A "Jayyid Jiddan"👍🏻

Dengan demikian, ananda Telah Hafal 10 Juz Alqur'an.


Semoga Hafalan Alqur'annya Terus Terjaga, Diamalkan dan Berkah Dunia Akhirat...Aamiin🤲🏻


Salam Semangat Menghafal & Makin Cinta Alqur'an

📖Qur'an Center MITNA📖

Baca Doa Ini Saat Memasuki Bulan Rajab, Syaban dan Ramadhan


Bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam.

Mengenai ketiga bulan ini, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Rajab bulan Allah, Sya'ban bulanku dan Ramadhan bukan umatku.

Bulan Rajab ini memiliki keistimewaan, karena di bulan suci inilah Rasullullah SAW melakukan perjalanan Isra mi'raj tepat di 27 Rajab.

Mari perbanyak amal di bulan mulia ini, salah satunya memperbanyak doa berikut ini 

Baca doa ini saat memasuki bulan Rajab, Sya'ban dan Ramadhan.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَافِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ